Rabu, 29 Oktober 2014

#JakartaReposeProject Shogun Reflexology









Refleksi merupakan salah satu cara untuk menghabiskan waktu luang sekaligus menyegarkan tubuh dan pikiran. Hal itulah yang diberikan oleh Shogun Reflexology, salah satu tempat refleksi bertemakan Jepang yang berada di daerah Jakarta Barat.

Mengandalkan metode Shobu asal Jepang yang memperhatikan setiap tahapan treatment, ditambahkan dengan dekorasi bamboo dan alam, aromatherapy dan backsound yang menenangkan memberikan experience relaksasi yang berbeda dibandingkan dengan tempat refleksi lainnya. Santai dan damai, dua kata yang dapat menggambarkan  suasana yang akan anda rasakan ketika berkunjung ke tempat ini.

Menjaga kualitas skill dan bahan treatment, serta memperhatikan             setiap detail pengalaman yang dimiliki pengunjungnya dari saat mereka masuk ke area Shogun Reflexology hingga mereka meninggalkan tempat tersebut menjadi salah satu hal yang dilakukan agar pihak management dapat menjaga dan memaintain kepuasan pengunjung yang datang.

Seirama dengan tujuannya sebagai tempat relaksasi diantara hingar bingar kota Jakarta, bagi salah seorang pengunjung, Shogun merupakan salah satu tempat yang tepat untuk melepaskan penat.
biasa kesini paling akhir minggu, buat pijet biar badannya enak” – Lidya, 48 tahun.

Menjaga kepuasan konsumen merupakan hal yang selalu diperhatikan setiap tempat leisure, termasuk Shogun. Oleh karena itu, mereka terus mengevaluasi kinerja para karyawan, serta melakukan berbagai perbaikan dan improve­ment guna perkembangan bisnis tersebut.

- Thankyou - 

(some photos above are not mine, I get them from Shogun's website)

#JakartaReposeProject H&M Pondok Indah Mall 1


Shopping. Salah satu aktivitas yang dipilih oleh sebagian masyarakat Jakarta untuk menghabiskan waktu luangnya ataupun sebagai sarana refreshing. Oleh karena itu #JakartaReposeProject kali ini akan membahas mengenai salah satu toko pakaian yang berada dalam area Pondok Indah Mall 1, yaitu H&M.
            Dengan konsep  “swalayan” brand H&M masuk ke pasar Indonesia sejak tahun 2013 dengan menawarkan produk pakaian hingga aksesoris untuk pria, wanita, anak-anak, dan ibu hamil dengan kualitas yang baik, namun dengan harga yang affordable. Memiliki brand yang sudah dikenal secara internasional dan menawarkan harga yang terjangkau menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki H&M. Selain itu, menjaga kondisi rak agar tetap rapi juga menjadi perhatian mereka agar dapat membantu memudahkan konsumen mencari kebutuhannya sendiri dan memiliki pengalaman belanja yang menyenangkan disana.
            Membahas mengenai konsep swalayan pada toko baju yang dapat dibilang masih baru di pasar Indonesia, konsumen memberikan tanggapan yang berbeda terhadap hal tersebut. Ada yang merasa kurang puas karena tidak mendapatkan bantuan, seperti di toko baju lainnya.
Kalo nyari mas-masnya sih mungkin ga susah, tapi mungkin karena sedikit jadi kadang gue suka terlantar gitu” – Aldi, 21 tahun. 
Dan ada juga yang merasa hal tersebut sudah sesuai dengan dirinya yang tidak suka mendapatkan perhatian terlalu berlebihan. 
“cuma terkadang kita suka ga nyaman kalo baru dateng ada yg langsung ada yg bisa dibantu ini ini…” – Nia, 27 tahun. 
Pada akhirnya setiap orang dapat berpendapat dan  semua kembali lagi pada bagaimana konsumen menerima konsep yang diberikan oleh suatu toko, serta bagaimana dari pihak toko memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara mereka masing-masing.


- Thankyou - 

  (no photos above are mine, I get them from google)



#JakartaReposeProject Boloo - Boloo Fatmawati


Perjalanan #JakartaReposeProject dalam mengunjungi tempat-tempat leisure yang ada di daerah Jakarta dimulai dari sebuah tempat makan di daerah Fatmawati,  Jakarta Selatan yang bernama Boloo – Boloo. Boloo – Boloo merupakan restoran fast food lokal yang menyediakan beragam menu Japanese food (katsu), dan fried chicken.

Berlokasi di jalan raya Fatmawati yang berdekatan dengan ruko-ruko, kantor dan tempat les menjadikan Boloo – Boloo ramai dikunjungi oleh para pekerja pada saat jam makan siang ataupun jam pulang kerja, serta anak-anak remaja yang les di sekitar daerah tersebut.


Murah meriah, kata yang tepat untuk mendeskripsikan tempat makan ini. Berdasarkan dengan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Hasyim, selaku manager Boloo-Boloo Fatmawati, beliau juga menyatakan bahwa harga murah dan rasa yang enak merupakan salah satu kunci kesuksesan restoran. Dibandingkan dengan restoran fast food Jepang lainnya, seperti Hoka-Hoka Bento, memang Boloo – Boloo memiliki harga yang lebih murah namun memiliki menu yang hampir serupa.

Selain harga yang terjangkau, restoran ini juga memiliki ruang makan indoor  yang terdapat beberapa meja makan biasa dan lesehan, ruangan outdoor , dan fasilitas wi-fi. Melihat dari segi pelayanannya, ketika berkunjung kesana, pengunjung akan langsung masuk dan memilih tempat duduknya sendiri, karena memang tidak banyak titik kontak service yang diberikan restoran ini pada pengunjungnya. Beberapa fasilitas tambahan tersebut sudah dirasa cukup oleh pihak Boloo-Boloo, karena pada intinya, pengunjung dapat menikmati makanan yang enak dan murah.

What Do Customer Say?
Namun bagi salah satu pengunjung setianya yang bernama Thea, makan di Boloo – Boloo sudah menjadi rutinitas wajibnya setiap minggu. Dimulai dari kebiasaannya makan di restoran ini setelah pulang les saat masih SMA, kini ia bisa berkunjung dan makan disana hingga 4 kali seminggu. Namun yang utama ia cari dari restoran ini yaitu “Japanese food dan ngasi harga murah, jadi kantong lumayanlah ya. Murah dan enak,” jawabnya. Sedangkan Thea lebih prefer ke Boloo – Boloo, karena “karena tempatnya nyaman, lebih affordable juga dan pilihannya macem-macem.”ujarnya.




Selasa, 30 September 2014

JAKARTA REPOSE PROJECT #5 & #6

Nama    : Theresia Lady & Christa Levina
Umur     : 21 tahun
Profesi   : Mahasiswa
Status    : Single
Domisili : Jakarta Utara




Informan #JAKARTAREPOSEPROJECT kali ini terdiri atas dua orang yang telah bersahabat sejak awal masuk kuliah di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, yaitu Theresia Lady dan Christa Levina. Pertemuan dengan kedua informan dilakukan di salah satu restaurant di daerah Pantai Indah Kapuk.
            Membahas mengenai leisure, keduanya memiliki pendapat yang berbeda. Bagi Lady, leisure adalah melakukan kesenangan, entah menonton film, party, ataupun melakukan hal lain, namun jika bisa dikatakan, hal yang paling disenanginya adalah nongkrong bersama teman. Berbeda dengan Levy, baginya “leisure itu me time, ,terserah lu ngapain, yang penting buat lu happy dan senang.”
Walaupun keduanya memaknai leisure dengan cara yang berbeda, namun mereka memiliki kebiasaan yang sama, yaitu gemar menghabiskan waktu untuk ‘nongkrong bareng’ atau berkuliner ria. Bagi Levi, ketika berkuliner hal pertama yang menjadi prioritas adalah taste, kedua tempat dan ambience. Ia pun tidak menyukai tempat outdoor. Berbeda dengan Lady, selain melihat pada tempat, hal yang lebih penting baginya adalah quality time. “Kemana aja asik-asik aja asal sama temen-temen,” tutur Lady. Namun dengan perbedaan  yang dimiliki mereka dapat bepergian ke tempat yang sama hanya berbeda cara untuk memaknai dan menikmatinya.
Dalam mencari tempat makan untuk hangout bersama teman, Lady lebih memilih tempat yang berada di mal ketimbang jauh-jauh pergi hanya ke sebuah café. “karena di dalem mall, jadi sekalian makan bisa ada urusan lain, selain makan selain nongkrong.” , “ iya kalo mal rela, kalo kecil kan lumayan peer ya,” sahut Lady ketika ditanya apakah ia lebih rela mendatangi mal di lokasi yang jauh dibandingkan dengan café.
Sebagai kaum muda, baik Lady dan Levi mengakui diri mereka termasuk orang yang cukup update  di social media.  Lady lebih memilih untuk check-in ­saja di media sosial Parh,“check-in aja, karena males aja edit-edit foto”. Sedangkan Levi lebih gemar mempublikasikan dalam bentuk foto.
“karena menurut gue lebih lucu, lebih lucu ada, kan biasa ada foto terus ada tempatnya juga kan gua tag. Jadi di tempat ini, gua menunjukkan ini loh ada yang lucu.” - Levi


- Thank You -  




Senin, 29 September 2014

JAKARTA REPOSE PROJECT #4


Nama   : Jani Pribadi
Usia      : 51 Tahun
Profesi : Entrepreneur & Investor
Status   : Widower (2 anak)
Domisili : Jakarta Barat




#JAKARTAREPOSEPROJECT berlanjut pada informan selanjutnya, yaitu Bapak Jani Pribadi atau bisa disapa Pak Jani yang berprofesi sebagai seorang wiraswasta. Interview kali ini dilakukan di kantornya yang berlokasi di daerah Tangerang. Menurutnya, leisure itu ada dua macam, yaitu leisure with family dan indulgence leisure, yaitu waktu untuk diri sendiri, misalnya dengan pergi ke toko buku atau starbucks sendirian.

From Exhibition to Mall
            Membahas mengenai aktivitasnya dikala waktu luang atau weekend, Pak Jani bercerita biasanya ia gemar menonton bioskop, melihat pameran, ke mall, atau sekedar menghabiskan waktu di rumah untuk membaca buku ataupun tidur.
            Pameran yang dikunjungi pun beragam, mulai dari pameran otomotif seperti Indonesia International Motor Show (IIMS), pameran furniture, hingga pameran property, khususnya pameran property di Jakarta Expo, dimana terdapat berbagai developer yang berkumpul dalam satu pameran. Ketiganya dikunjungi dengan latar belakang yang berbeda. Jika pameran furniture dikunjunginya untuk menemani sang keponakan berkeliling, maka pameran otomotif dan property dikunjunginya karena ketertarikannya akan kedua bidang tersebut, terlebih lagi Pak Jani memiliki usaha di bidang property.
            Sebagai bagian dari masyarakat urban, mall juga menjadi tempat yang paling sering dikunjungi dan sesekali beliau mengunjungi beberapa mall dalam satu hari. Untuk lihat suasana atau ke toko buku, alasan Pak Jani ketika ditanya alasannya bisa mall-to-mall dalam satu hari. Sedangkan, dari mall itu sendiri, yang beliau cari, yaitu suasana yang hingar-bingar, dine-in sekaligus sight seeing, belanja, weekend banking yang kini sudah terdapat di beberapa mall, dan yang paling penting karena Pak Jani tidak suka berolahraga, maka mall adalah solusi untuk dirinya berjalan kaki sembari mencuci mata.

Mall Seperti Rumah Kedua
Jika membahas mall-to-mall. Pak Jani tidak hanya menjelajahi mall di daerah Barat saja untuk mengisi waktu luangnya, tapi ia juga hingga ke utara, timur, selatan, hingga ke daerah Tangerang, namun yang paling sering dikunjungi adalah daerah Barat, Tangerang, dan Selatan/Pusat. Untuk daerah Jakarta Barat, Pak Jani lebih memilih Mall Taman Anggrek dibandingkan dengan Central Park. Menurutnya hal itu mungkin karena faktor usia dan kebiasaan, karena Mall Taman Anggrek telah berdiri lebih lama dibandingkan Central Park, sehingga sudah hafal dengan tata letak di dalamnya, serta telah memiliki area parkir yang biasa ditempati. “Seperti rumah kedua,”  ujarnya saat mendeskripsikan tentang Mall Taman Anggrek.
Pak Jani juga suka menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan di daerah Pusat dan Selatan, yaitu Plaza Senayan dan Senayan City. Sama seperti Mall Taman Anggrek, Plaza Senayan sering dikunjungi karena telah berdiri sejak tahun 1992 ketika beliau tiba di Jakarta hingga sekarang, selain itu terdapat dua shopping center yaitu SOGO dan Metro dalam satu mall. Sedangkan Senayan City menjadi destinasinya di saat ada waktu luang karena terdapat banyak toko branded sehingga beliau bisa berjalan-jalan sekaligus berbelanja.

Another Leisure Activities
Leisure time, kalau ga ke mall, di rumah beberes,”tutur Pak Jani lebih lanjut mengenai aktivitasnya sehari-hari. Menjadi orang yang suka kebersihan, membersihkan rumah merupakan hal yang penting dilakukan olehnya. Melihat lingkungan di sekitarnya tampak rapi dan teratur pun memberikan kesenangan tersendiri.
menurut saya dengan perasaan enjoy ya leisure juga, karena intinya leisure trus santai itu artinya enjoy kan, menikmati gitu loh,”tuturnya.
bahkan sekarang suka ikut apa namanya…trading saham juga kita monitor harga perkembangan saham ya menurut saya juga enjoy itu ya menurut saya leisure juga. Karena kan intinya enjoy, bisa menikmati,” lanjut Pak Jani ketika bercerita mengenai kegemarannya saat ini. Trading saham yang beberapa tahun belakangan tengah dijalaninya diakui dapat menjadi refreshing dan teman bermain dikala waktu luang dalam jam kantor.

Macet & Malam Minggu
Bercerita mengenai aktivitas yang beliau tidak sukai, terdapat dua hal. Yang pertama, berjalan di lalu lintas Jakarta yang macet. Dalam hal ini beliau lebih memilih bepergian di hari-hari yang tidak macet, dan menghindari jam pulang dan berangkat kantor. Kedua, bepergian di Jumat malam ataupun hari Sabtu. Menurutnya, malam minggu gilirannya anak muda, untuk Pak Jani lebih baik hari Minggu jika weekend.



- Thank You -